Around Us : Di Balik Harmoni Tari Kecak
Oleh E.C.
Halo, Pendaki! Tentunya kita semua tidak asing kan dengan Bali sebagai salah satu destinasi yang paling diminati oleh turis dalam maupun luar negeri? Bali menyimpan berjuta keindahan yang menjadikannya destinasi liburan terkenal di seluruh penjuru dunia, mulai dari pemandangan alamnya, hingga budaya lokal yang tentunya sangat beragam.
Salah satu budaya khas Bali yang paling dikenal banyak orang adalah Tari Kecak. Tarian ini ditampilkan oleh lebih dari 50 penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan "cak" dan mengangkat kedua lengan. Walaupun jumlah penari Kecak sangat banyak, setiap gerakan yang ada tetap terlihat harmonis. Namun, di balik keindahan dan keserasian dari gerakan Tari Kecak ini, apakah kamu tahu sejarah dan makna dari tariannya?
Tari Kecak adalah tarian khas Bali yang diciptakan oleh seniman bernama Wayan Limbak dan Pelukis Jerman bernama Walter Spies sekitar tahun 1930-an. Pada awalnya, Tari Kecak hanya ditampilkan di beberapa desa seperti Desa Bona dan Gianyar. Namun seiring waktu, tarian ini mulai menyebar ke seluruh Bali dan dipertunjukkan di berbagai kegiatan.
Tari Kecak menggambarkan tentang pewayangan, khususnya kisah Ramayana. Tidak hanya sekadar tarian pewayangan biasa, Tari Kecak juga merupakan ritual sanghyang. Ritual sanghyang adalah upacara religi yang kerap dilakukan oleh warga Hindu Bali untuk memuja sang Hyang Widhi yang dilakukan di Pura. Orang yang menarikannya berada dalam keadaan tidak sadarkan diri dan berkomunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur lalu menyampaikan harapannya kepada masyarakat. Tarian ini juga menjadi ritual penolakkan nasib buruk atau untuk mengusir wabah penyakit yang akan menyerang.
Nah, setelah mengetahui sejarah dan makna dari Tari Kecak, kita harus dapat melestarikan budaya khas Bali yang satu ini. Namun tidak hanya Tari Kecak saja, masih banyak lagi permata Bali yang mungkin belum kita ketahui. Selain kental akan budaya tari dan musik yang sudah mendunia, Bali juga memiliki banyak legenda yang mengandung pesan moral bagi pendengarnya. Nantikan kisah menarik dari Pulau Seribu Pura yang akan diangkat menjadi drama musikal Collaboreight 2021 pada Sabtu, 11 September 2021 pukul 19.30, hanya di YouTube Channel "Media Siswa 8"!